Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan
Dalam pemahaman yang lebih makro, paradigma pendidikan modern dalam kehidupan berbangsa dan kehidupan antar-bangsa adalah paradigma kemanusiaan. Inilah paradigma – yang boleh kita sebut ‘humanity’ dengan keyakinan akan kebenarannya yang tercakup dalam pengertian ‘humanism’ – yang akan membawa konsekuensi dalam memaknakan manusia dalam kehidupan bernegara bangsa. Manusia kini tidak lagi terkonsepkan sebagai noktah-noktah yang tak signifikan kecuali manakala diintegrasikan sebagai komponen suatu struktur. Manusia kini ini mesti dikonsepkan sebagai individu-individu yang harus bebas dan dibebaskan agar berdaulat, dan bukan hanya dijadikan anasir yang tak berwajah, tak bernama dan tak bersuara (dan karena itu tak penting dan tak terlihat ) dalam suatu fakta kehidupan yang selalu tergambar sebagai massa. Sebagai individu yang berdaulat, manusia adalah makhluk penyandang hak-hak yang asasi dan kodrati, yang oleh karena sifatnya yang ‘kodrati’ dan inheren pada kelahirannya sebagai manusia seutuhnya itulah maka hak-hak itu tidaklah akan mungkin dialihkan (inalienable) dan diingkari lewat pelanggaran-pelanggaran (inviolable)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment